bagaimanakah cara agar sex appeal wanita bisa tinggi simak penelusurannya
Sebuah studi baru dari Western Australia telah menunjukkan bahwa serangkaian gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian wanita lebih berhasil menarik perhatian secara seksual daripada wanita lainnya. Demikian seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Rabu (7/9/2010).
Prof Leigh Simmons dari University of Western Australia mengatakan, beragam gen menguntungkan, karena itu berarti seseorang memiliki lebih banyak pertahanan terhadap serangan kuman. Selain itu, gen diharapkan dapat membuat wanita lebih menarik bagi calon pasangan.
“Ketika mencari pasangan, orang secara tidak sadar mencari seseorang dengan gen yang berbeda dari dirinya untuk membuat anak-anaknya (kelak) memiliki keragaman genetik,” kata Prof Simmons.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kelompok gen tertentu yang disebut MHC–gen penunjuk jalan dari sistem kekebalan tubuh—dapat memengaruhi seseorang dalam memilih pasangan.
Untuk menguji apakah keragaman genetik memengaruhi jumlah pasangan seksual seseorang, Prof Simmons dan rekan-rekannya menilai variabilitas gen 74 wanita dan meminta mereka untuk mengisi kuesioner mengenai kehidupan seksnya. Setelah menghapus bias terkait usia dan perilaku seksual, Prof Simmons menemukan bahwa wanita yang memiliki lebih banyak variabilitas gen MHC, dilaporkan lebih kompleks dalam memiliki pasangan seksual sepanjang hidup mereka.
Sebuah studi baru dari Western Australia telah menunjukkan bahwa serangkaian gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian wanita lebih berhasil menarik perhatian secara seksual daripada wanita lainnya. Demikian seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Rabu (7/9/2010).
Prof Leigh Simmons dari University of Western Australia mengatakan, beragam gen menguntungkan, karena itu berarti seseorang memiliki lebih banyak pertahanan terhadap serangan kuman. Selain itu, gen diharapkan dapat membuat wanita lebih menarik bagi calon pasangan.
“Ketika mencari pasangan, orang secara tidak sadar mencari seseorang dengan gen yang berbeda dari dirinya untuk membuat anak-anaknya (kelak) memiliki keragaman genetik,” kata Prof Simmons.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kelompok gen tertentu yang disebut MHC–gen penunjuk jalan dari sistem kekebalan tubuh—dapat memengaruhi seseorang dalam memilih pasangan.
Untuk menguji apakah keragaman genetik memengaruhi jumlah pasangan seksual seseorang, Prof Simmons dan rekan-rekannya menilai variabilitas gen 74 wanita dan meminta mereka untuk mengisi kuesioner mengenai kehidupan seksnya. Setelah menghapus bias terkait usia dan perilaku seksual, Prof Simmons menemukan bahwa wanita yang memiliki lebih banyak variabilitas gen MHC, dilaporkan lebih kompleks dalam memiliki pasangan seksual sepanjang hidup mereka.